Erection Girder Overhead Crane

erection girder overhead crane

Proses Erection Double Girder Overhead Crane

Proses erection double girder untuk overhead crane dengan menggunakan mobile crane melibatkan beberapa tahapan penting untuk memastikan bahwa girder terpasang dengan aman dan tepat. Dalam artikel ini proses erection double girder overhead crane 20 Ton. Berikut adalah langkah-langkah umum yang harus dilakukan:

1. Persiapan Lokasi dan Peralatan

  • Pemeriksaan Lokasi: Pastikan area di sekitar lokasi ereksi sudah bersih, rata, dan bebas dari hambatan seperti material atau peralatan lain yang dapat mengganggu proses pengangkatan.
  • Penentuan Posisi Mobile Crane: Mobile crane harus ditempatkan di posisi yang stabil dan aman untuk mendukung pengangkatan girder dengan sudut dan radius yang optimal.
  • Pengaturan Area Kerja: Area di sekitar overhead crane harus diberi tanda agar tidak ada orang yang mendekat saat crane beroperasi.

2. Inspeksi dan Persiapan Girder

  • Pemeriksaan Girder: Sebelum diangkat, girder harus diperiksa apakah ada kerusakan atau cacat yang bisa membahayakan proses pemasangan.
  • Pemasangan Sling atau Rigging: Pasang sling pada titik-titik angkat yang tepat di girder untuk memastikan distribusi beban yang merata dan keseimbangan selama pengangkatan. Pastikan juga alat rigging sudah sesuai dengan kapasitas beban.

3. Pengangkatan Girder

  • Komunikasi dan Koordinasi: Pastikan komunikasi antara operator crane dan tim di lapangan berjalan dengan baik melalui radio atau isyarat tangan untuk menghindari kesalahan.
  • Pengangkatan Bertahap: Mobile crane secara bertahap akan mengangkat girder dari posisi horizontal di tanah menuju posisi vertikal.
  • Pengontrolan Beban: Pastikan girder overhead crane tetap seimbang saat diangkat. Operator harus bergerak perlahan untuk menghindari ayunan beban yang tidak diinginkan.

4. Posisi dan Pemasangan Girder

  • Pemosisian Girder: Setelah girder terangkat ke posisi yang sesuai dengan ketinggian yang diinginkan, girder akan diposisikan secara hati-hati di atas tumpuan yang telah disiapkan (biasanya kolom atau gantry structure).
  • Pengecekan Posisi: Tim di lapangan akan memastikan bahwa girder berada di posisi yang benar sesuai dengan spesifikasi proyek, seperti sejajar dan rata dengan titik tumpu.

5. Penyambungan dan Penguncian

  • Pemasangan Baut dan Penguncian: Setelah girder diposisikan dengan benar, langkah berikutnya adalah menyambungkan girder ke tumpuan atau rangka dengan menggunakan baut, las, atau metode penyambungan lain sesuai dengan spesifikasi.
  • Pengencangan Baut: Baut dan pengunci dipasang dan dikencangkan untuk memastikan girder terikat dengan aman.

6. Pengecekan Akhir

  • Inspeksi Struktural: Setelah girder overhead crane terpasang, dilakukan inspeksi untuk memastikan bahwa semua sambungan sudah terpasang dengan benar, baut sudah kencang, dan tidak ada deformasi pada girder.
  • Uji Beban (Jika Diperlukan): Kadang-kadang dilakukan uji beban untuk memastikan bahwa girder mampu menahan beban operasi yang direncanakan.

7. Pembongkaran Mobile Crane

  • Setelah girder berhasil dipasang, mobile crane dan alat bantu lainnya akan dibongkar dan dipindahkan dari lokasi proyek.

Faktor Keamanan yang Harus Diperhatikan:

  • Pemilihan Kapasitas Crane yang Tepat: Pastikan kapasitas mobile crane cukup untuk mengangkat girder dengan aman, termasuk memperhitungkan radius angkat.
  • Pelatihan Tenaga Kerja: Operator crane dan pekerja di lapangan harus memiliki sertifikasi dan pengalaman dalam pengoperasian alat berat dan penanganan pengangkatan yang aman.
  • Pemeriksaan Kondisi Angin: Proses pengangkatan tidak boleh dilakukan jika kecepatan angin terlalu tinggi karena dapat menyebabkan girder goyang dan tidak stabil.

Proses ini sangat kritis dan harus dilakukan dengan koordinasi yang baik serta fokus pada aspek keselamatan dan ketepatan teknik.